Minggu, 02 Oktober 2011

Jenis – Jenis Tanah di Indonesia

Pedosfer, adalah lapisan paling atas dari permukaan bumi tempat berlangsungnya proses pembentukan tanah. Secara sederhana pedosfer diartikan sebagai lapisan tanah yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Tanah (soil) adalah suatu wujud alam yang terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan (anorganik), organik, air, dan udara yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Ilmu yang mempelajari tanah disebut pedologi, sedangkan ilmu yang secara khusus mempelajari mengenai proses pembentukan tanah disebut pedogenesa. Sebagian besar tanah di Indonesia merupakan tanah vulkanis. Walau demikian, jika lebih dikhususkan lagi maka jenisnya sangat beraneka ragam, antara lain sebagai berikut.
1.      Litosol, memiliki ciri – ciri : 
·         Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil.
·         Batuan induknya berupa batuan beku atau batuan sedimen keras.
·         Kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop).
·         Tekstur tanah beraneka ragam dan pada umumnya berpasir.
·         Umumnya tidak berstruktur.
·         Terdapat kandungan batu dan kerikil.
·         Tanah ini memiliki kesuburan yang bervariasi.
·         Tanah litosol dapat di jumpai pada segala iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam.
2.      Latosol, tanah ini memiliki ciri-ciri :
·         Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon.
·         Mempunyai tekstur lempung.
·         Berstruktur antara remah hingga gumpal.
·         Konsistensi antara gembur sampai agak padat.
·         Warna coklat merah hingga kuning.
·         Penyebarannya di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300-1000 meter.
·         Batuan induk dari tuf, material vulkanik, breksi dan batuan beku intrusi.
3.      Alluvial, tanah ini memiliki ciri-ciri :
·         Jenis tanah ini masih mudah.
·         Belum mengalami perkembangan.
·         Berasal dari bahan induk alluvium.
·         Mempunyai tektur beraneka ragam.
·         Belum terbentuk struktur.
·         Konsistensi dalam keadaan basah lekat.
·         Mempunyai pH bermacam-macam.
·         Kesuburan antara sedang sampai tinggi.
·         Penyebarannya di daerah dataran “alluvial” sungai, dataran alluvial pantai dan daerah cekungan (depresi).
4.      Regosol, tanah ini memeliki ciri-ciri :
·         Jenis tanah ini masih muda.
·         Belum mengalami deferensiasi horizon.
·         Bertektur pasir.
·         Struktur berbukit tunggal.
·         Konsistensi lepas-lepas.
·         Ph umumnya netral.
·         Kesuburan sedang.
·         Berasal dari bahan induk material vulkanik piroklastik atau pasir pantai.
·         Penyebarannya di daerah lereng vulkanik mudah dan di daerah beting pantai, serta gumuk-gumuk pasir pantai.
5.      Grumusol, tanah ini memiliki ciri-ciri :
·         Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil agak tebal.
·         Bertekstur lempung berat.
·         Struktur kersai (granular) di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan bawah.
·         Konsistensi bila basah sangat lekat dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak.
·         Umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basah dan kapasitas absorpsi tinggi.
·         Permeabilitas lambat dan peka terhadap erosi.
·         Berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik yang bersifat basa.
·         Penyebarannya di daerah iklim sub humid atau sub arid dan terletak pada curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.
6.      Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik
Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organic seperti dari hutan rawa atau ruput rawa. Ciri-cirinya adalah :
·         Tidak terjadi deferensiasi horizon secara jelas.
·         Ketebalan lebih dari 0.5 meter.
·         Warna cokelat hingga kehitaman.
·         Tekstur debu lempung.
·         Tidak berstruktur.
·         Konsistensi antara tidak lekat sampai agak lekat.
·         Kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir.
·         Umumnya bersifat sangat asam (pH 4.0).
·         Kandungan unsur hara rendah.
7.      Podsol, tanah ini memiliki ciri-ciri :
·         Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil.
·         Susunan terdiri dari horizon albik (A2) dan spodik (B2H) yang jelas.
·         Mempunyai tektur antara lempung hingga berpasir.
·         Struktur gumpal.
·         Konsistensi lekat.
·         Bersifat agak asam dan kesuburannya rendah.
·         Kandungan pasir kursanya tinggi.
·         Kapasitas pertukaran kation sangat rendah.
·         Peka terhadap erosi.
·         Batuan induk batuan pasir dengan kandungan kuarsanya tinggi, batuan lempung dan tuf vulkan masam.
8.      Andosol, tanah ini memiliki ciri-ciri :
·         Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil.
·         Solum agak tebal.
·         Warna agak cokelat kekelabuhan hingga hitam.
·         Kandungan organik tinggi.
·         Tektur geluh berdebu.
·         Mempunyai struktur remah.
·         Konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak (smeary).
·         Kadang-kadang berpadas lunak dan agak asam.
·         Kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang.
·         Kelembapan tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi.
·         Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.
9.      Mediteran Merah Kuning, tanah ini memiliki ciri-ciri :
·         Tanah ini mengalami perkembangan profil.
·         Solum sedang hingga dangkal.
·         Warna cokelat hingga merah.
·         Mempunyai horizon B argilik.
·         Tektur geluh hingga lempung.
·         Struktur gumpal bersudut.
·         Konsistensi padat dan lekat bila basah.
·         PH netral hingga agak basa.
·         Kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang.
·         Permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi.
·         Berasal dari batuan kapur keras (limestone) dan tuf vulkanik bersifat basa.
·         Penyebaran di daerah beriklim sub humid, bulan kering nyata. Curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi karst dan lereng vulkan ketinggian di bawah 400 m.
·         Khusus tanah mediteran merah-kuning di daerah topografi Karst disebut “terra rossa”.
10.  Lateritik, tanah ini memiliki ciri – ciri :
·         Tanah yang karena suatu hal mengalami laterisasi yang tidak berkembang lanjut (terus).
·         Solum tanahnya dangkal kurang dari 1 meter.
·         Mengandung konkresi Fe/mm dan lapisan kwarsa.
·         Tersebar di dataran rendah.
·         Warna tanah kuning hingga coklat.

1 komentar: